PENGEMBANGAN LAHAN SAWAH (Sawah Bukaan Baru) DAN KENDALA PENGELOLAANNYA DALAM PENCAPAIAN TARGET SURPLUS 10 JUTA TON BERAS TAHUN 2014
Abstrak: Pangan merupakan
komoditas strategis, dan ketersediaan bahan pangan mutlak menjadi prioritas
karena dapat menciptakan ketahanan pangan dan stabilitas nasional. Tujuan dari
Dirjen Tanaman Pangan adalah mempertahankan ketersediaan bahan pangan. Untuk
tahun 2014 target Kementan adalah 10 juta ton surplus beras. Agar tercapainya
program ini tentunya diiringi koordinasi antar kementerian, salah satunya
dengan kementerian Pekerjaan Umum, guna memperbaiki jaringan irigasi. Tujuan
makalah ini adalah membahas perkembangan lahan sawah bukaan baru, dan dibatasi
pada aspek potensi lahan untuk pengembangan sawah bukaan baru, serta berbagai
kendala teknis pengelolaan sawah bukaan baru dari aspek sosial ekonomi. Periode
(1992-2002) konversi lahan sawah ke nonpertanian mencapai 110.000 ha per tahun.
Dan dalam Rentang waktu 2007–2010, di Jawa laju konversi rata-rata 200.000 ha
per tahun berupa Lahan sawah beririgasi teknis, nonteknis dan lahan kering. Pencetakan
sawah baru merupakan salah satu bentuk perubahan penggunaan sumberdaya lahan
dari bukan lahan pertanian menjadi lahan pertanian. Dan target yang dicapai
selama periode 2010 – 2014 adalah 2 juta hektar. Sedangkan rencana target
Kementan untuk pencetakan sawah baru tahun 2012 seluas 100.000 hektare (Ha) di
Luar Jawa. Untuk mewujudkan program tersbut masih banyak kendala yang harus
segera diselesaikan, salah kendalanya yaitu tata ruang dan kebijakan tentang ruang
di Indonesia belum memiliki kebijakan yang konsisten, dan cenderung tumpang tindih
(secara vertikal maupun horizontal). Untuk mengatasi hal tersebut salah satu solusinya
adalah adanya kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, swasta, peneliti, petani,
maupun pelaku industri pangan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional
Penulis: Chairul Muslim
Kode Jurnal: jppertaniandd140787