PENGARUH SKARIFIKASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT SAWO (Manilkara zapota (L.) van Royen)
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan cara yang efektif guna mengatasi dormansi biji
keras pada benih sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen). Penelitian
dilaksanakan di Monggang, Pendowoharjo, Sewon, Bantul pada bulan November 2013
sampai Mei 2014. Untuk menghilangkan dormansi bijinya, perlakuan
yang digunakan adalah
dikikir dengan amplas,
dipotong dengan pemotong kuku, direndam dalam air selama 24 jam,
direndam dalam air selama 48 jam, direndam dalam air selama 72 jam, dan tanpa
diperlakukan (kontrol). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan empat ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis
varian (ANOVA) pada level 5%, dan dilanjutkan
dengan uji jarak berganda Duncan’s (DMRT) pada level 5% apabila hasil
yang diperoleh berbeda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perendaman benih sawo dalam air selama 24 jam dapat mengatasi sifat kulit
keras benih dengan meningkatkan gaya berkecambah benih hingga 93%. Pertumbuhan
bibit sawo menunjukkan hasil yang sama antara benih yang diskarifikasi dan
direndam dalam air maupun benih yang tidak diperlakukan. Benih sawo yang
diskarifikasi dengan pemotong kuku menunjukkan
gaya berkecambah 64%
dan pertumbuhan bibit
yang paling rendah.
Penulis: Erwina Yuni Hastuti,
Setyastuti Purwanti, Erlina Ambarwati
Kode Jurnal: jppertaniandd150389