PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP ANGKA KESAKITAN MALARIA : STUDI DI PROVINSI LAMPUNG
ABSTRAK: Gangguan ekologi
sebagai akibat perubahan tutupan hutan menjadi penggunaan lahan lainnya dapat
mempengaruhi iklim mikro dan berdampak terhadap angka kesakitan malaria. Malaria
merupakan penyakit yang disebabkan infeksi protozoa dari genus Plasmodium melalui
vektor nyamuk betina Anopheles sp. Faktor lingkungan berperan dalam resiko penularan
malaria berkaitan dengan habitat perkembangbiakan vektor. Tujuan penelitian ini
adalah menetapkan pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap angka kesakitan malaria.
Penelitian dilakukan mulai bulan Maret—September 2015. Dinamika perubahan penggunaan
lahan tiap kabupaten/kota diidentifikasi melalui interpretasi citra landsat
tahun 2002, 2009, dan 2014 dengan metode klasifikasi terbimbing dan
menghasilkan persentase luas penggunaan lahan, sedangkan dampaknya terhadap
angka kesakitan malaria dianalisis menggunakan model regresi linier berganda.
Optimasi parameter model menggunakan software statistik. Hasil penelitian
membuktikan bahwa variabel yang berpengaruh nyata positif terhadap angka
kesakitan malaria yaitu luas hutan mangrove dan jumlah penduduk, sedangkan
variabel yang berpengaruh nyata negatif yaitu luas rawa dan tenaga kesehatan.
Variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap angka kesakitan malaria antaralain
hutan negara, hutan rakyat, lahan terbangun, lahan kering, penggunaan lain,
kepadatan penduduk, curah hujan, rumah tak layak, urbanisme, dan fisiografis.
Penulis: Lirih Wigaty, Samsul
Bakr), Trio Santoso, dan Dyah Wulan S. R. Wardani
Kode Jurnal: jpkehutanandd160041