Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Perilaku Fisiologis dan Pertumbuhan Bibit Black Locust (Robinia pseudoacacia)

Abstract: Black locust (Robinia pseudoacacia) merupakan tanaman asli Amerika Utara dan telah tersebar ke Eropa dan Asia serta menjadi salah satu spesies yang digunakan untuk rehabilitasi lahan semiarid dan arid. Walau demikian, kemampuan adaptasi black locust pada daerah persebarannya cukup meresahkan disebabkan jenis ini memiliki potensi invasif yang cenderung menekan pertumbuhan tanaman asli setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh cekaman kekeringan berupa volume penyiraman dan interval penyiraman terhadap perilaku fisiologis dan pertumbuhan bibit black locust, serta untuk menganalisis tingkat toleransi black locust terhadap kekeringan melalui karakter efisiensi penggunaan air (WUE) dan kandungan klorofil. Perlakuan volume penyiraman berupa kapasitas lapang 30-40 % mewakili kondisi kekeringan dan kapasitas lapang 70-80 % mewakili kondisi air yang memadai, sementara periode interval penyiraman adalah 1 hari, 3 hari dan 7 hari. Metode analisis yang digunakan ialah analisis tren. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah semakin rendah volume penyiraman (KL 30-40 %) dan semakin lama interval penyiraman (ke 7 hari) maka fotosintesis, transpirasi, konduktansi stomata, serta pertumbuhan (tinggi, diameter, berat kering tajuk dan akar) akan semakin rendah, sementara untuk WUE dan kandungan klorofil semakin tinggi. Peningkatan WUE dan kandungan klorofil merupakan dua indikator bahwa black locust mampu beradaptasi (toleran) pada kondisi cekaman kekeringan. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan black locust dalam upaya reklamasi lahan kering perlu didahului studi khusus dan pertimbangan yang matang agar tidak membawa dampak invasif pada kehidupan mendatang.
Kata kunci: black locust, cekaman kekeringan, jenis invasif, water use efficiency, kandungan klorofil
Penulis: Novita Anggraini, Eny Faridah, Sapto Indrioko
Kode Jurnal: jpkehutanandd150194

Artikel Terkait :