PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (DG) PADA JARINGAN 20 KV DENGAN BANTUAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY STUDI KASUS : PLTMH AEK SILAU 2
Abstrak: Pembangunan sebuah
Distributed Generation (DG), merupakan sebuah solusi untuk mengatasi kurangnya kapasitas
daya pada jaringan. Namun, pembangunan DG kerap menimbulkan dampak negatif
yaitu meningkatnya rugi – rugi pada jaringan. Meningkatnya rugi – rugi pada
jaringan terjadi akibat ketidakcocokan antara lokasi dibangunnya sebuah DG
dengan kapasitas daya DG yang dibangun. Sebuah kemungkinan yang dapat dilakukan
untuk mengurangi total rugi – rugi jaringan adalah dengan penentuan sebuah
titik interkoneksi DG. Tulisan ini membahas mengenai penentuan titik
interkoneksi yang lebih baik untuk PLTMH Aek Silau 2 yang saat ini terinterkoneksi
pada Penyulang PM6. G.I. Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia. Dengan
menggunakan metode Artificial Bee Colony yang direpresentasikan dengan program
MATLAB, dihasilkan sebuah titik interkoneksi yang lebih baik bagi sebuah DG
PLTMH Aek Silau 2 guna mengurangi nilai rugi – rugi jaringan. Sebelum
penelitian dilakukan, DG yang diteliti diinterkoneksikan pada bus 20, dan
setelah dilakukan penelitian, diperoleh titik interkoneksi DG pada bus 15
dengan penggunaan ukuran kabel yang berbeda pada saluran penghubung antara DG
ke jaringan PM6. Hasilnya, nilai rugi – rugi jaringan berkurang hingga sekitar
19%. Selain itu, profil tegangan pada beberapa bus pun menjadi lebih baik.
Penulis: Syilvester Sitorus
Pane, Zulkarnaen Pane
Kode Jurnal: jptlisetrodd150454