MODIFIKASI IKLIM MIKRO PADA BAWANG MERAH HIDROPONIK DALAM RANGKA MEMPEROLEH BIBIT BERMUTU
Abstrak: Bawang Merah
merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan produksi benihnya
terus diupayakan untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan sehat. Sehubungan dengan hal ini, budidaya
hidroponik dalam suatu rumah kaca dapat diterapkan untuk keperluan
tersebut. Iklim mikro harus dikontrol
untuk memberikan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan Bawang Merah. Pengontrolan iklim mikro pada zona perakaran
(zone cooling) merupakan salah satu alternatif untuk penggunaan energi secara
efisien dalam rumah kaca. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan nutrisi dan suhu media pendingin yang
sesuai untuk budidaya hidropinik Bawang Merah.
Percobaan melibatkan 2 faktor : suhu pendinginan (18oC,21oC,24oC, dan
tanpa pendinginan) dan media tanam (arang sekam, cocopeat, dan
cocopeat+pasir). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan arang sekam dan pendinginan pada suhu 24 0C
memberikan hasil panen tertinggi. Jumlah
daun terbanyak diperoleh suhu 24 0C, sedangkan jumlah yang paling sedikit
diperoleh pada suhu 18 0C. Umbi ukuran
besar diperoleh pada penggunaan arang sekam sebagai medium sedangkan ukuran
umbi terkecil diperoleh pada penggunaan cocopeat. Bobot basah umbi terbesar diperoleh pada
penerapan arang sekam dan suhu pendinginan 24 0C, namun suhu pendinginan
tersebut belum secara nyata meningkatkan jumlah umbi.
Penulis: Agus Margiwiyatno,
Eni Sumarni
Kode Jurnal: jppertaniandd110234