KUALITAS OOSIT DARI OVARIUM SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) PADA FASE FOLIKULER DAN LUTEAL
ABSTRAK: Ovarium merupakan
limbah rumah potong hewan (RPH) yang masih mempunyai potensi untuk dimanfaatkan
sebagai pembawa materi genetik untuk proses fertilisasi in vitro. Penelitian
ini bertujuan membandingkan kualitas oosit yang dihasilkan oleh folikel dari
ovarium sapi peranakan ongole (PO) pada fase folikuler dan luteal. Ovarium sapi
PO diperoleh dari RPH Depok masing-masing 5 pasang (fase folikuler) dan 5
pasang fase luteal. Medium transportasi ovarium menggunakan laktat ringer dan antibiotik
(0,1%) pada suhu 38,5oC. Aspirasi dan klasifikasi kualitas oosit dilakukan di
Laboratorium Produksi Embrio Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor. Aspirasi oosit
menggunakan jarum suntik 18 G dalam medium phosphat buffer saline, calf serum
3%, dan antibiotik 1%. Pengamatan kualitas oosit (grade A, B, C, dan D)
menggunakan mikroskop stereo. Data ditabulasi dan dianalisis dengan Chi Square untuk
menguji perbedaan kualitas oosit pada kedua fase: folikuler dan luteal. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan nyata (P<0,5) pada grade A dan B, sedangkan
grade C dan D tidak menunjukkan beda nyata (P>0,5) lebih tinggi pada fase
luteal. Total rataan grade (A dan B) digunakan untuk proses fertilisasi
menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,5) pada fase luteal. Dapat disimpulkan
bahwa produksi dan kualitas oosit grade A dan B dari oosit lebih banyak pada
fase luteal.
Penulis: R Handarini, D
Sudrajat, dan D Hardiansyah
Kode Jurnal: jppertaniandd140779