KONTRIBUSI PEMANFAATAN PUPUK HAYATI DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN FOSFOR PADA TANAMAN JAGUNG
Abstract: Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan
padi. Lahan yang berpotensi sebagai lahan untuk produksi jagung diantaranya
adalah lahan kering marginal. Lahan kering marginal adalah lahan yang tingkat
kesuburannya rendah. Salah satu usaha yang dapat dilaksanakan untuk
meningkatkan kesuburan tanah adalah melalui bioteknologi biofertiliser yaitu
inokulasi mikoriza dan pemberian pupuk kompos. Penelitian dilakukan di lahan
Fakultas Pertanian Universitas Metodist Indonesia. Percobaan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas sembilan kombinasi perlakuan
inokulasi mikoriza dan pupuk kompos dengan tiga ulangan. Perlakuan tersebut
terdiri atas: M0 (tanpa inokulan mikoriza); M1 (inokulan 5 g tanaman-1); M2
(inokulan 10 g tanaman-1) dan O0 (tanpa pupuk kompos); O1 (50 g pupuk kompos
tanaman-1); O2 (100 g pupuk kompos tanaman-1). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa inokulasi mikoriza sebesar 10 g tanaman-1 dan pupuk kompos sebesar 100 g
tanaman-1 memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung
meliputi tinggi tanaman dan diameter batang, sedangkan inokulasi mikoriza
sebesar 10 g tanaman-1 dan dosis pupuk kompos sebesar 50 g tanaman-1 dapat
meningkatkan serapan P oleh tanaman jagung. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kontribusi pemberian mikoriza dan pupuk kompos dapat meningkatkan kesuburan
tanah lahan kering marginal ditandai dengan memacu pertumbuhan tanaman jagung
dengan cara meningkatkan P-tersedia dan mengefektifkan penyerapan P sehingga
penggunaan pupuk P dapat lebih efisien.
Penulis: Ernitha Panjaitan
Kode Jurnal: jppertaniandd150342