Klasifikasi Habitat Mangrove untuk Pengembangan Silvofishery Kepiting Soka (Scylla serrata) di Pantai Utara Kabupaten Rembang

Abstract: Pemanfaatan mangrove untuk silvofishery mampu mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitarnya, maka perlu dikembangkan agar hasilnya optimal dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan klasifikasi karakteristik habitat mangrove yang sesuai untuk pengembangan kepiting soka yang selama ini sudah dikembangkan di Pantai Utara Pemalang. Penelitian dilakukan di Pantai Utara Kabupaten Rembang pada tahun tanam 2000, 2003, dan 2004. Masing-masing tahun tanam dibagi menjadi jalur-jalur tegak lurus garis pantai. Setiap jalur diletakkan 3 petak ukur 5 x 5m sesuai dengan zonasi yang ada pada hutan mangrove, kemudian diukur kerapatan tanaman mangrove, ketebalan lumpur, DO, salinitas, suhu, pH, dan kepadatan plankton. Sebagai pembanding, maka diambil pula data karakteristik habitat di mangrove Pemalang yang sudah digunakan silvofishery kepiting soka. Data pada setiap petak ukur dirata-rata dan dibedakan pada setiap zonasi. Data setiap zonasi dianggap sebagai relevé. Relevé-relevé pada kedua lokasi kemudian dianalisis menggunakan uji pengelompokan atau cluster analysis dengan metode jarak Mean Euclidean Distance (MED). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya cluster yang terbentuk kurang bervariasi. Sepintas terlihat hanya ada 2 kelompok besar yang terpisahkan, yaitu pada jarak cluster 10. Pengelompokan demikian ini cukup bagus karena kemiripan habitat ditunjukkan secara ekstrim oleh dua kelompok besar tersebut. Meskipun pada jarak cluster 5 terdapat kelompok yaitu relevé 3,6,8 dengan relevé 2, namun demikian kurang terlihat jika dibanding dengan jarak di atasnya. Pada umumnya habitat mangrove di Rembang kurang sesuai untuk pemeliharaan kepiting soka, karena hanya relevé 1 yang sesuai. Perlakuan lebih lanjut untuk perbaikan habitat diperlukan agar jenis kepiting ini dapat hidup dengan optimal.
Kata kunci: silvofishery, kepiting soka, habitat mangrove, Rembang, relevé
Penulis: Erny Poedjirahajoe
Kode Jurnal: jpkehutanandd150197

Artikel Terkait :