KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BERBASIS LIMBAH PERTANIAN TERFERMENTASI INOKULAN DARI CAIRAN RUMEN DAN RAYAP (Termites)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan nutrien ransum limbah pertanian terfermentasi oleh inokulan yang mengandung cairan rumen dan rayap (Termites) pada sapi bali. Penelitian lapangan dilaksanakan di Stasiun Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Bukit Jimbarandengan alokasi waktu operasional selama 6 bulan, yaitu dari tanggal 3 Mei 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013. Penelitian laboratorium untuk analisis bahan kering dan nutrien sampel ransum dan feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 1 bulan, yaitu dari tanggal 23 September 2013 sampai dengan 23 Oktober 2013. Penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Tiap unit percobaan menggunakan 1 ekor sapi bali jantan, diperlukan 12 ekor sapi bali jantan dengan bobot badan awal 118,33 ± 22,99kg. Perlakuan yang diberikan adalah RB0 yaitu sapi yang diberi ransum tanpa terfermentasi inokulan, RBR1T3 yaitu sapi yang diberi ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 10% cairan rumen dan 0,3% rayap, RBR2T2 yaitu sapi yang diberi ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 20% cairan rumen dan 0,2% rayap, dan RBR2T3 yaitu sapi yang diberi ransum terfermentasi inokulan dari kombinasi 20% cairan rumen dan 0,3% rayap. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi jumlah bahan kering dan nutrien ransum tercerna yang terdiri atas jumlah bahan organik tercerna, jumlah serat kasar tercerna, jumlah protein kasar tercerna, dan jumlah abu tercerna serta kecernaan bahan kering dan nutrien ransum yang terdiri atas kecernaan bahan organik, kecernaan serat kasar, kecernaan protein kasar, dan kecernaan abu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaataninokulan yang diproduksi dari kombinasi cairan rumen sapi bali dan rayap (RBR1T3, RBR2T2 dan RBR2T3) sebagai fermentor ransum berbasis limbah pertanian mampu meningkatkan jumlah bahan organik dan protein kasar tercerna serta meningkatkan kecernaan bahan organik dan serat kasarransum oleh sapi bali penelitiandibandingkan dengan pemberian ransum tanpa fermentasiinokulan (RB0). Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan inokulan 20% cairan rumen dan 0,3% rayap sebagai fermentor ransum berbasis limbah pertanian dapat meningkatkan kecernaan bahan organik, serat kasar dan protein kasar ransum sapi bali yang terbaik diantara perlakuan.
Kata Kunci: inokulan, cairan rumen dan rayap, limbah pertanian, ransum terfermentasi
Penulis: NUGRAHA I K. P., I K. SUMADI, I M. MUDITA, I W. WIRAWAN
Kode Jurnal: jppeternakandd150307

Artikel Terkait :