KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI DESA SERDANG KECAMATAN BARUSJAHE, KABUPATEN KARO
Abstrak: Pengelolaan
sumberdaya hutan sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal yang dimiliki masyarakat
tersebut untuk mencegah berbagai pengaruh buruk terhadap hutan. Penelitian ini dilakukan
untuk menginventarisasi Penelitian dilakukan untuk menginventarisasi kearifan
lokal yang terkait dengan kepercayaan atau/dan pantangan, etika dan aturan,
teknik dan teknologi, sertapraktek dan tradisi pengelolaan hutan/lahan yang
dilakukan oleh masyarakat dalam membangun dan mengelola hutan di Desa Serdang,
Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Penelitian ini dilakukan di Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014.
Metode yang digunakan adalah survei melalui wawancara terhadap responden dengan
menggunakan kuisioner serta observasi langsung kemudian data diolah dengan
metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bentuk-bentuk
kearifan lokal yang masih terdapat di Desa Serdang yang dapat mendukung
pengelolaan hutan seperti kepercayaan dan/atau pantangan adat berupa
pelaksanaan upacara adat seperti upacara rebu-rebu dan upacara kerja tahun,
kepercayaan mengenai penjaga desa yang disebut dengan “Pulu Balang”, etika dan
aturan berupa larangan untuk melakukan penebangan dari hutan lindung, larangan
meangkap ikan dengan meggunakan racun dan bom, larangan perburuan hewan yang
dilindungi, teknik dan teknologi berupa pembuatan sekat bakar, memperhatikan
arah angin sebelum melakukan pembakaran, tidak melakukan pembakaran pada saat
musim kemarau, menggunakan bambu sebagai bahan pembuat keranjang dan sunun, penggunaan
bambu sabagi penopang tanaman, praktek dan tradisi pengelolaan lahan berupa pembagian
suatu areal menjadi beberapa luasan lahan untuk ditanami dengan komoditi
pertanian yang berbeda, menerapkan teknik tumpang sari, penggunaan pupuk kompos
serta humus, pengetahuan mengenai siklus tanaman, pemilihan komoditi pertanian
yang sesuai, serta memanfaatkan tumbuhan hutan sebagai tanaman obat. Penelitian
ini juga memberikan masukan bagi pemerintah agar tetap melakukan pendampingan
serta penyuluhan bagi masyarakat agar kearifan lokal yang dimiliki masyarakat
tetap berkembang.
Penulis: Karmila Br Ginting,
Agus Purwoko, Junjungan Simanjuntak
Kode Jurnal: jpkehutanandd150152