KANDUNGAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BERBASIS LIMBAH PERTANIAN YANG DIFERMENTASI DENGAN INOKULAN DARI CAIRAN RUMEN DAN RAYAP (Termites sp)
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi fermentasi ransum
dengan inokulan dari cairan rumen dan rayap (Termites sp) terhadap kandungan
nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian dan untuk mengetahui formula
inokulan yang mampu menghasilkan ransum dengan kandungan nutrien yang lebih
baik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan
dan 3 ulangan,. Perlakuan terdiri atas: ransum tanpa fermentasi (RB0), ransum
terfermentasi inokulan mengandung 10% cairan rumen dan 0,3% rayap (RBR1T3),
ransum terfermentasi inokulan mengandung 20% cairan rumen dan 0,2% rayap (RBR2T2),
ransum terfermentasi inokulan mengandung 20% cairan rumen dan 0,3% rayap
(RBR2T3). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah kandungan bahan
kering (BK), abu, bahan organik (BO), protein kasar (PK), dan serat kasar (SK).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan RBR2T2 dan RBR2T3 nyata
(P<0,05) memiliki kandungan bahan kering yang lebih rendah dibandingkan
dengan perlakuan RB0 tetapi berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan RBR1T3.
Perlakuan RBR2T3 mempunyai kandungan serat kasar yang nyata (P<0,05) lebih
rendah 32,94%, 11,68%, dan 7,94% dari perlakuan RB0, RBR1T3, dan RBR2T2.
Perlakuan RBR2T3 nyata (P<0,05) memiliki kandungan protein kasar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan RB0 dan RBR1T3, namun berbeda tidak nyata
(P>0,05) dengan perlakuan RBR2T2. Sedangkan terhadap kadar abu dan kadar
bahan organik pada ransum, semua perlakuan mempunyai nilai yang berbeda tidak
nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
fermentasi ransum sapi bali berbasis limbah pertanian menggunakan inokulan dari
cairan rumen dan rayap dapat menurunkan kandungan serat kasar serta
meningkatkan kandungan protein kasar tetapi tidak mempengaruhi kandungan abu
dan bahan organik serta fermentasi ransum dengan inokulan 20% cairan rumen dan
0,3% rayap (RBR2T3) mampu menghasilkan ransum dengan kandungan bahan kering dan
serat kasar yang lebih rendah dan kandungan protein kasar lebih tinggi
dibandingkan perlakuan yang lain.
Penulis: KRISTIANTI N.W.D., I
M. MUDITA, N. W. SITI
Kode Jurnal: jppeternakandd150321