KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT AKAR GADA (Plasmodiophora brassicae) PADA TANAMAN SAWI DAGING

Abstrak: Pada budidaya tanaman sawi daging (pakcoi)  dijumpai berbagai masalah  serius  yang menghambat upaya peningkatan produksi dan kualitas hasil. Salah satu kendala utama adalah penyakit tular tanah yang disebabkan oleh cendawan Plasmopara brassicae Wor . Serangan patogen tular tanah dapat menekan produksi tanaman hortikultura secara significan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan patogen tular tanah antara lain dengan menggunakan bekterisida sistemik . Salah satu alternatif pengendalian yang paling prospektif adalah dengan menggunakan pupuk hayati yang telah diperkaya dengan mikroorganisme. antara lain bakteri selulotik, Azotobacter sp., Azospirillium sp., Rhizobium sp., Pseudomonas sp., Lactobacillus sp., dan  bakteri pelarut fosfat yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah dan mengendalikan penyakit tular tanah. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Karangploso BPTP Jatim,  pada bulan Januari sampai dengan April 2014, menggunakan rancangan acak kelompok, 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan  terdiri dari  : A = Pupuk hayati dosis 15 kg/ha,   B = Pupuk hayati dosis 30 kg/ha,  C = Pupuk hayati dosis 45 kg/ha, D = Cara petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas pupuk hayati dalam mengendalikan penyakit akar gada  P.brassicae  pada tanaman sawi daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati dosis 45 kg/ha dapat memberikan pertumbuhan yang baik terhadap tinggi tanaman ( 26,50 cm), jumlah daun (21 helai), lebar tajuk (33,25 cm), panjang akar (14,38 cm) dan bobot/tanaman (380 g/tanaman). Persentase serangan penyakit akar gada terendah juga ditunjukkan oleh pemberian pupuk hayati dosis 45 kg/ha, yaitu sebesar 1,75 % dan penekanan penyakit sebesar 70,83 %.
Kata Kunci: Brassica juncea, pupuk hayati, penyakit bengkak akar
Penulis: Diding Rachmawati, Eli Korlina
Kode Jurnal: jppertaniandd160356

Artikel Terkait :