KAJIAN PENGENDALIAN LONGSOR SECARA VEGETATIF DI DESA BINANGUN KECAMATAN BANYUMAS
ABSTRACT: Bencana alam tanah
longsor dapat terjadi karena faktor alam itu sendiri dan faktor pemicu. Faktor
alam erat kaitannya dengan kondisi topografi dan kondisi geologi seperti
tekstur tanah, sedangkan faktor pemicunya antara lain curah hujan yang tinggi,
gempa bumi, dan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan pada lereng. Bencana
alam tanah longsor dapat terjadi ketika pemanfaatan lahan pada lereng tidak
memperhatikan karakter kawasan dan jenis vegetasi, kekeliruan pengelolaan
lingkungan, dan kebijakan pemerintah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
tekstur tanah dan jenis vegetasi, serta menganalisis hubungan antara ke duanya
di kawasan bencana tanah longsor Desa Binangun Kecamatan Banyumas.Analisis
tekstur tanah dilakukan dengan sistem klasifikasi berdasarkan persentase
susunan butir. Analisis vegetasi dilakukan dengan menghitung Indeks Nilai
Penting (INP). Analisis dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui hubungan
antara tekstur tanah dan jenis vegetasi kawasan bencana tanah longsor di Desa
Binangun Kecamatan Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur tanah
di masing-masing stasiun 1 dan 2 adalah silt loam bertekstur halus, tidak mudah
longsor, dan mempunyai kesuburan yang cukup, sehingga jenis vegetasi cukup
beragam. Jenis vegetasi yang dominan yaitu Manihot esculenta (INP = 55,74) di
Stasiun 1, dan Gnetum gnemon (INP = 52,70) di Stasiun 2. Pemilihan jenis vegetasi
pada lereng dengan tekstur tanah di kawasan bencana tanah longsor Desa Binangun
Kecamatan Banyumas, di Stasiun 1 tidak mempunyai kesesuaian dengan jenis
vegetasi yang dianjurkan, sedangkan Stasiun 2 mempunyai kesesuaian. Stasiun 2
dengan tektur tanah silt loam ditanam dengan vegetasi spesies Gnetum gnemon
(melinjo), Pinus mercusii (pinus), Cocos nucifera (kelapa), Durio zibethinus
(durian).
Penulis: Amris Azizi, M. Agus
Salim
Kode Jurnal: jptlisetrodd150531