KAJIAN ANALISIS USAHATANI PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK NON KOMERSIAL TERHADAP HASIL DAN PENDAPATAN PETANI PADI

Abstrak: Kebijakan penyediaan pupuk kimia dengan harga murah melalui pemberian subsidi terus meningkat setiap tahun, menyebabkan inefisiensi penggunaan pupuk oleh petani dan pada gilirannya menurunkan produktivitas lahan. Penelitian dilakukan di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah pada tahun 2012, bertujuan untuk (1) mengevaluasi biaya dan pendapatan pembuatan pupuk organik non komersial dan (2) menganalisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi. Total petani responden yang diwawancarai sebanyak 60 petani yaitu 30 petani yang mendapatkan program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dan 30 petani yang tidak mengikuti program UPPO. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik dalam budidaya padi sawah digunakan model fungsi produksi linier Cobb-Douglas dananalisis finansial atau benefit cost ratio (B/C). Hasil penelitian menunjukkan usaha pembuatan pupuk organik baik berupa pupuk organik padat maupun cair cukup menguntungkan. Petani memperoleh pendapatan bersih Rp 83-112 per kg pupuk organik dalam waktu 6 minggu. Jumlah pupuk kimia yang digunakan pada usahatani padi semi-organik berkurang sekitar 50 % dari jumlah pupuk kimia yang digunakan dalam usahatani non-organik. Penggunaan tenaga kerja pada usahatani padi sawah semi-organik lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani nonorganik terutama pada tahap pengolahan tanah dan penyiangan. R/C ratio usahatani padi semi-organik lebih besar dari padi non-organik yang mengindikasikan bahwa usahatani padi semi-organik secara finansial lebih menguntungkan.
Kata kunci: Analisis usahatani, biaya produksi, pupuk organik
Penulis: Valeriana Darwis
Kode Jurnal: jppertaniandd140784

Artikel Terkait :