HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN MEIOFAUNA DENGAN TINGKATAN KERAPATAN LAMUN YANG BERBEDA DI PANTAI PULAU PANJANG JEPARA
ABSTRAK: Meiofauna merupakan
salah satu biota yang sangat penting dalam struktur rantai makanan dalam komunitas
padang lamun. Biota meiofauna bersifat relatif menetap pada dasar perairan,
oleh karena itu adanya perubahan lingkungan akibat eksploitasi dan pencemaran
yang berlebihan dapat mengurangi kelimpahan organisme meiofauna sehingga secara
tidak langsung juga mempengaruhi ekosistem. Metoda yang digunakan dalam
penelitian adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali
ulangan dengan interval waktu berdasarkan surut terendah dari pasang surut air
laut. Sampling dilakukan pada 3 stasiun, yaitu pada daerah padang lamun dengan
kerapatan jarang, sedang, dan rapat. Setiap stasiun dibagi menjadi tiga titik
sampling sehingga semuanya menjadi 9 titik sampling. Hasil penelitian diperoleh
304 individu dari 31 spesies hewan meiofauna pada masing-masing kerapatan lamun
yang berbeda. Pada kerapatan lamun jarang ditemukan meiofauna 75 individu pada
kerapatan lamun sedang terdapat 104 individu dan pada kerapatan lamun padat
ditemukan meiofauna 125 individu. Berdasarkan uji statistik menunjukkan adanya
hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan individu meiofauna. Hubungan
antara perbedaan kerapatan lamun dengan kelimpahan meiofauna membentuk
persamaan Y = 59,0453 + 0,001593x. dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,9997 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9995. Sedangkan nilai F hitung
> F tabel dengan taraf signifikasi (Sig.) P < 0,05 pada taraf kepercayaan
(α) 0,05. Komposisi dan kelimpahan hewan meiofauna dengan tingkat kerapatan
lamun berbeda menunjukkan adanya korelasi yang tinggi dan bersifat positif, hal
ini berarti setiap pertambahan kerapatan lamun diikuti dengan pertambahan
komposisi dan kelimpahan spesies dan kelimpahan individu hewan meiofauna.
Kata Kunci: Lamun, Meiofauna,
Kerapatan, Kelimpahan
Penulis: Ruswahyuni
Kode Jurnal: jpperikanandd080049