EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI LAWO, SULAWESI SELATAN

ABSTRAK: Perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan pertanian merupakan salah satu masalah serius di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawo, Sulawesi Selatan. Praktek pertanian tanpa menerapkan konservasi tanah dan agroteknologi yang tepat, telah menyebabkan tingginya tingkat erosi dan produktivitas lahan yang rendah. Upaya pengelolaan DAS Lawo harus dilakukan dengan memadukan kepentingan konservasi tanah dan air dengan kepentingan peningkatan produksi pertanian. Upaya ini dapat dimulai dengan melakukan evaluasi kemampuan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan lahan di DAS Lawo dengan analisis data menggunakan kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa DAS Lawo didominasi oleh lahan berkelas kemampuan lahan III dengan faktor pembatas dominan adalah erosi sedang dengan luas 17.476,42 ha (49,68%). Selain itu, berturut-turut diikuti oleh kelas kemampuan lahan IV dengan faktor pembatas adalah lereng (cukup curam) dan kepekaan tanah terhadap erosi (agak tinggi) seluas 10.059,8 ha (28,6%), kelas kemampuan lahan VI dengan faktor pembatas lereng (curam) seluas 7.638,32 ha (21,72%). Lahan dengan kelas kemampuan III dapat disarankan untuk budidaya pertanian disertai dengan penerapan agroteknologi serta konservasi tanah dan air yang tepat. Selanjutnya pada lahan kelas IV dan VI tidak disarankan untuk budidaya pertanian, akan tetapi untuk penanaman hutan rakyat atau hutan tanaman.
Kata kunci: Kemampuan lahan, penggunaan lahan, erosi, DAS Lawo
Penulis: Mahendra Harjianto, Naik Sinukaban, Suria Darma Tarigan, dan Oteng Haridjaja
Kode Jurnal: jpkehutanandd160001

Artikel Terkait :