EKSPLORASI AIR TANAH DI PANDAAN
Abstrak: Survey geolistrik ini
untuk mendapatkan gambaran mengenai sebaran tahanan jenis (resistivitas lapisan
batuan) baik secara vertikal maupun lateral, terutama sebaran lapisan batuan
yang diduga dapat berfungsi sebagai lapisan pembawa air atau aquifer. Hasil survey
ini diharapkan dapat memberikan data kepada PT. Sampoerna, tentang kemungkinan
letak, keberadaan dan kedalaman lapisan pembawa air yang dapat dipergunakan
untuk memenuhi supply air bagi kebutuhan
Integrated Education Trainning Center. Hasil pengukuran dari geolistrik secara
umum tidak dapat mencapai target kedalaman yang harus disurvey, dimana dari 10
titik sounding yang dilakukan hanya terdapat 3 titik yang dapat menembus
kedalaman >100 m yaitu pada VES-2, VES-6, VES-7 dan VES-8. Hal ini kemungkinan
disebabkan karakteristik resistivitas antar lapisan batuan yang seluruhnya
merupakan produk dari aktifitas vulkanik berupa breksi, breksi tuf, lava dan
tuf ini tidak begitu berbeda sehingga kurang dapat terdeteksi dengan baik.
Nilai resistivitas soil atau lapukan batuan berkisar antara 0.5–868 Wm, breksi
vulkanik berkisar antara 1156–1944 Wm, breksi vulkanik dan aquifer 1 (dangkal)
600–770 Wm, tuf berkisar antara 16–80 Wm, breksi tuf dan aquifer 2 (dalam)
berkisar antara 126–226 Wm. Kemungkinan sebaran dari aquifer 1 (dangkal)
terdapat di seluruh VES dengan kedalaman top berkisar antara 1.74–15.66 m.
Kedalaman base berkisar antara 14– 28.59 m. Ketebalan aquifer 1 berkisar antara
8.37-16.36 m. Kemungkinan sebaran dari aquifer 2 (dalam) terdapat di VES-2, VES-5,
VES-6, dan VES 7 dengan kedalaman top berkisar antara 17.16–72.32 m. Kedalaman
base berkisar antara 80 – 149.08 m. Ketebalan aquifer 1 berkisar antara 22,85 –
131,92 m. Untuk keperluan supply air, disarankan untuk melakukan pemboran
disekitar VES-5, VES-6, VES-7 dan VES-8 atau didekat VES-2 karena pada daerah
tersebut memiliki potensi 2 lapisan aquifer atau 1 lapisan aquifer yang tebal.
Penulis: Roh Sanstoso Budi
Waspodo
Kode Jurnal: jppertaniandd110243