Efektivitas Ivermectin dan Albendazole dalam Melawan Ostertagia pada Anakan Domba di Bogor, Indonesia

ABSTRAK: Pemberian antihelminth setengah dosis merupakan metode sederhana untuk deteksi dini terjadinya resistensi parasit yang menginfeksi ruminansia kecil. Ketika kegagalan antihelminth secara tunggal pada domba asli dari Indonesia, kombinasi antihelminth dari kelas kimia dengan mekanisme yang berbeda sebagai salah satu strategi alternatif pengendalian parasit. Penelitian ini membandingkan efektivitas ivermectin (IVM) dan albendazole (ABZ) baik yang diberikan secara terpisah dengan pemberian satu dan setengah dosis maupun dikombinasikan pada domba secara yang alami terinfeksi Ostertagia. Sebanyak dua belas anakan domba dari Bogor, Indonesia dibagi menjadi enam kelompok berdasarkan perlakuan pemberian antihelminth: IVM ½ dosis, IVM 1 dosis, ABZ ½ dosis, ABZ 1 dosis, kombinasi (IVM ½ dosis + ABZ ½ dosis), dan kontrol. Efektivitas dari masing-masing perlakuan dianalisis dengan menggunakan Faecal Egg Counts Reduction (FECR) pada hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan setelah perlakuan pada hari ke-7, 14, 21, 28, 35, dan 42. FECR ( ) pada IVM ½ dosis, IVM 1 dosis, ABZ ½ dosis, ABZ 1 dosis, dan kombinasi secara berturut-turut berkisar antara 78 100 , 96 100 , (-71) 89 , (-521) 64 , dan 54 100 . Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan IVM 1 dosis merupakan perlakuan yang paling efektif melawan Ostertagia sampai hari ke-42 dan diikuti dengan perlakuan kombinasi yang efektif sampai hari ke-28. ABZ ½ dosis maupun 1 dosis tidak efektif melawan Ostertagia.
Kata kunci: albendazole, anakan domba, efektivitas, ivermectin, ostertagia
Penulis: Silvia Puspitasari, Erni Sulistiawati, Muladno Basar, Achmad Farajallah
Kode Jurnal: jppertaniandd150241

Artikel Terkait :