DAYA TERSERAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO KARANGTALUN YANG DIGABUNG DENGAN PT PLN (PERSERO) RAYON BOJA AREA SEMARANG
Abstrak: Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menggunakan sumber energi primer yang terbarukan,
yaitu air. Daya tenaga listrik yang dihasilkan, juga tergantung adanya energi
primer, yang sifatnya fluktuatif, tergantung musim. Sehingga daya yang
dihasilkan PLTMH, sangat beresiko bila langsung dijual ke konsumen tetap. Untuk
mengatasi hal tersebut, daya yang dihasilkan PLTMH, seyogyanya digabung dengan
penghasil tenaga listrik yang sudah ada dan tetap, yaitu PLN. Sehingga
pemenuhan kebutuhan konsumen yang selama ini tercatu oleh PLN, dapat dijamin kelangsungannya. Dalam
penggabungan daya dari pembangkit kecil dan tersebar dengan PLN, perlu
dilakukan analisa daya PLTMH yang mampu terserap oleh PLN. Analisa dilakukan
menggunakan Electrical Transient Analysis Program (ETAP-7). Hasil analisa menunjukkan,
apabila penggabungan dilakukan di Gardu Induk Boja, daya PLTMH Karangtalun
mampu terserap PLN 97,88 %. Namun perlu
diperhitungkan investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun jaringan
listrik 20 kV 3 phasa sepanjang 26 km. Alternatif selanjutnya adalah menyambung
jaringan distribusi tenaga listrik yang dekat dengan power house PLTMH, yaitu
di titik tiang B6-500, dan analisa menunjukkan daya yang terserap 49,56%.
Analisa penggabungan di titik yang lain, yaitu pada tiang B6-389 dan tiang
B6-312, daya yang terserap adalah 63,84%
dan 80,12%.
Penulis: AGUNG NUGROHO
Kode Jurnal: jptlisetrodd150603