DAMPAK SISTEM SILVIKULTUR INTENSIF (SILIN) TERHADAP KOMUNITAS BURUNG BAWAH TAJUK DI PT TRIWIRA ASTA BHARATA, KALTIM

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak TPTII/SILIN di hutan produksi dipterokarpa terhadap komunitas burung. Pengamatan populasi burung dilakukan pada dua tapak hutan yaitu (1) tapak hutan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), (2) tapak hutan Tebang Pilih Tanam Intensif Indonesia (TPTII/SILIN). Pada setiap tapak 10 jala kabut berukuran 10 X 4 m dipasang dan dipindah ke titik lain setiap tiga hari. Jala dibuka dari jam 06:00 – 17:00 dan diperiksa setiap 15 menit. Burung yang terperangkap diukur, diidentifikasi dan dilepaskan kembali. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Indeks Nilai Penting, Indeks Keragaman Jenis Shannon-Weinner, Indeks Kekayaan Jenis Margalef, Indeks Dominansi Simpson, Indeks Kesamaan Komunitas Sorensen. Jumlah individu, jumlah spesies dan indeks keragaman ShanonWiener dibandingkan dengan uji statistik student t-test. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada tapak hutan TPTI, Ceyx erithacus merupakan spesies dengan nilai penting tertinggi. Pada tapak hutan TPTII/SILIN, Arachnotera longirostra merupakan burung yang memiliki nilai penting tertinggi. Kelimpahan burung, nilai indeks keragaman jenis Shannon-Weinner dan kekayaan jenis Margalef pada tapak hutan TPTI lebih rendah dibanding TPTII/SILIN, sedangkan nilai indeks dominansi Simpson pada tapak hutan TPTI lebih tinggi dibanding tapak hutan TPTII/SILIN. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan yang nyata pada jumlah individu, jumlah jenis dan indeks keragaman hayati Shannon-Weinner burung di antara kedua lokasi penelitian. TPTII/SILIN lebih baik dalam menopang keragaman burung bawah tajuk dibanding TPTI.
Kata kunci: Silivikultur intensif, keragaman jenis, burung bawah tajuk, konsesi hutan
Penulis: Adi Susilo dan Indra A.S.L.P.Putri
Kode Jurnal: jpkehutanandd160006

Artikel Terkait :