ANALISIS WILAYAH KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KURANJI DENGAN APLIKASI SWAT
ABSTRACT: Degradasi lahan
merupakan penyebab utama tingginya runoff dibandingkan dengan faktor lainnya.
Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada suatu kawasan menyebabkan terjadinya
perubahan kondisi catchment area dan dapat menyebabkan perubahan aliran
permukaan (runoff). Jika limpasan yang
terjadi saat hujan kecil dan infiltrasi air ke dalam tanah besar, maka air
terlebih dahulu disimpan di dalam tanah sehingga akan meningkatkan ketersediaan
air tanah. DAS Kuanji merupakan salah satu DAS di Kota Padang yang memiliki
luas 202,7 km2 dan terdiri dari 5 sub-DAS. Penelitian ini dilakukan pada
kawasan DAS Kuranji yang secara geografis terletak pada 100o20’31,20” –
100o33’50.40” BT dan 00o55’59.88” - 00o47’24” LS. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Maret – Juni 2013. Penelitian ini menggunakan aplikasi open sources
software MapWindows GIS 4.8 RC1 (4.8.1) dari www.mapwindow.org. Tahapan awal dalam penelitian ini yakni
pengumpuan data, analisis SWAT di DAS Kuranji, dan penentuan wilayah konservasi
DAS Kuranji. Hasil peneltian yang menggunakan MWSWAT untuk DAS Kuranji
didapatkan HRU DAS sebanyak 2.034 HRU. Limpasan terbesar yang terjadi yakni 84
mm dengan luasan 75,195 ha, dan tersebar di empat kecamatan (Pauh, Padang
Utara, Nanggalo, dan Kototengah). Wilayah konservasi yang direkomendasikan
yakni Limau Manih (81,56 ha), Lambung
Bukit (42,27 ha), Gunung Sarik (86,32 ha), Kuranji (60,20 ha), dan Lubuk
Minturun (64,45 ha).
Penulis: Fadli Irsyad, Eri Gas
Ekaputra
Kode Jurnal: jppertaniandd150803