Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Bambu
Abstract: Budidaya bambu
diperlukan untuk menambah populasi bambu yang cenderung berkurang yang
disebabkan oleh beralihnya fungsi lahan yang digunakan untuk pemukiman atau
diganti dengan komoditi tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan.
Sementara itu kebutuhan bahan baku bambu terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan. Budidaya bambu
bermanfaat selain untuk menjaga ketersediaan suplai juga untuk meningkatkan
kualitas bambu untuk memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini mengkaji analisis
finansial dari penanaman bambu. Kajian finansial dibutuhkan untuk menunjukkan
bahwa upaya penanaman atau budidaya bambu ini layak atau tidak secara finansial
untuk dilakukan. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian di perusahaan
perkebunan bambu PT XYZ di Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
NPV (Rp 36.644.364,08) lebih besar dari nol, Net B/C (2,56) lebih besar dari
satu, IRR (11 %) lebih besar dari suku bunga 6 %, serta payback period pada
tahun ke-9 umur proyek 15 tahun. Berdasarkan kriteria indikator kelayakan
finansial dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya bambu layak secara finansial
untuk diusahakan.
Penulis: Husnul Khotimah,
Sutiono
Kode Jurnal: jpkehutanandd140169