ANALISA SOSIOEKONOMI PENERAPAN PENGUMPANAN TEBU DALAM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA MERAH TEBU DI LAWANG
ABSTRACT: Pengembangan
agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah usahatani terus digalakkan.
Sejalan dengan itu, peran inovasi teknologi makin strategis dalam upaya
peningkatan produktivitas dan efisiensi sistem produksi. Pengembangan
agroindustri tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi mekanisasi, baik di
dalam maupun luar usahatani. Begitu juga halnya dengan agroindustri gula merah
tebu (GMT) yang merupakan agroindustri skala kecil yang menghadapi berbagai kendala
dalam pengembangannya. Salah satunya adalah rendemen dan produkstivitas
agroindustri GMT yang rendah di Lawang yang disebabkan diantaranya kurang
optimalnya proses penggilingan. Berbagai alternatif teknologi dapat diterapkan
untuk mengatasinya, salah satunya melalui cara pengumpanan tebu. Namun perlu
dilakukan pemilihan teknologi yang tepat baik secara teknis, ekonomi dan
sosial. Oleh karenanya tujuan penelitian ini adalah menentukan dan menganalisis kelayakan sosioekonomi
cara pengumpanan tebu yang diterapkan dalam pengembangan agroindustri gula
merah tebu. Metode MPE digunakan untuk memilih pengumpanan tebu yang akan
diterapkan, sedangkan analisa sosioekonomi dilakukan secara kualitatif dengan
metode deskriptif. Dari penelitian ini diketahui bahwa (1) Perbaikan cara
pengumpanan tebu dengan melakukan pengumpanan tebu 4 batang sekaligus dipilih
sebagai alternatif dalam pengembangan agroindustri GMT di Lawang (berdasarkan
metode penilaian MPE) dengan nilai 749, dengan mengacu pada kriteria laju
pengumpanan, ketersediaan tenaga kerja ,ketersediaan bahan baku, kemampuan
operator dan kemampuan modal, (2) Cara pengumpanan tebu 4 batang sekaligus
ditinjau dari aspek ekonomi dan sosial layak untuk diterapkan dalam
pengembangan agroindustri GMT di Lawang.
Penulis: Sandra Melly,
Nofialdi
Kode Jurnal: jppertaniandd150806