Penggunaan Berbagai Bahan Pengikat Terhadap Kualitas Fisik Dan Kimia Pelet Hijauan Makanan Ternak

Abstrak: Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengkaji  pengaruh  berbagai  bahan  pengikat  terhadap kualitas fisik (durabilitas dan densitas) serta kimia (kandungan protein kasar dan energi) pelet hijauan makanan ternak. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas 3 dosis jagung (20, 30, 40 %) dari tepung hijauan, molasses (20, 30, 40 %), gaplek (20,30, 40 %) dan tapioka (20,30, 40 %), masing-masing perlakuan dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dilihat dari sifat fisiknya, molasses merupakan bahan pengikat untuk pelet hijauan yang paling baik yaitu dengan campuran 40 % dari tepung hijauan memberikan durabilitas 89,5 % dan densitas sebanyak 370,2 kg per m3, kemudian gaplek (40 %) memberikan durabilitas 85,2 %, densitas 326,7 % dan jagung (40 %) yang memberikan durabilitas 85,0 % dan densitas 269,0 kg per m3. Bahan pengikat dari gaplek (20 dan 30 %), tapioka (20 dan 30 %), dan jagung (30 dan 40 %), menghasilkan kandungan protein kasar pelet hijauan yang tidak berbeda nyata yaitu masing-masing 13,4 %, 12,5 %, 13,4 %, 11,8 %, 12,0 % dan 12,7 %. Kandungan energi tertinggi diperoleh dari campuran bahan pengikat tapioka 30 dan 40 % yaitu sebesar 4222 dan 4374 kkal/kg, kemudian jagung (20,30,40 %) yaitu 3580,3597 dan 790 kkal/kg.
Kata kunci: Bahan pengikat, durabilitas, densitas, kandungan kimia, pelet hijauan
Penulis: Iin Susilawati
Kode Jurnal: jppeternakandd120170

Artikel Terkait :