HUBUNGAN BERAT BADAN TETAS DOD DENGAN PERSENTASE KEMATIAN UMUR 0-7 HARI (STUDI KASUS DI KELOMPOK TERNAK “SUMBER REJEKI” DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN)
Abstrak: Penelitian ini
dilaksanakan mulai 12 April 2013 sampai dengan 30 Mei 2013 di Desa Tawangrejo Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan.
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan
berat badan tetas
day old duck
(DOD) dengan presentase
kematian selama masa neonatal. Materi penelitian ini adalah 100 ekor DOD
di kelompok ternak Sumber Rejeki
Desa Tawangrejo Kecamatan
Turi Kabupaten Lamongan.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah survey
dan studi kasus.
Data hasil pengamatan
disusun berdasarkan strata menurut
berat badan tetas
DOD sehingga dapat
diketahui tingkat kematian berdasarkan
berat badan terendah
sampai dengan yang
tertinggi dengan range antar strata 5 gram. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa presentase kematian DOD terbesar adalah pada
kelompok berat tetas
> 40 gram
yakni sebanyak 58
%. Hal ini
diperkirakan karena dipengaruhi
oleh berat awal telur, semakin tinggi berat telur maka semakin sulit
keluar dari cangkang ketika menetas.
Hasil analisis korelasi sebesa r = 0,934 menunjukkan bahwa semakin tinggi
berat tetas DOD
selama umur 0-7
hari maka semakin
tinggi pula presentase kematiannya.
Penulis: Arif Aria Hertanto,
Wardoyo dan Fatikhul Mufid
Kode Jurnal: jppeternakandd130144