ANALISIS SITUASIONAL KOMPETENSI PRAKTISI SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA MENGHADAPI MEA 2015
Abstrak: Pelaksanaan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada awal 2016 sesuai dengan
kesepakatan yang ditandatangai oleh semua Kepala Negara ASEAN. Salah satu
kesepakatan dalam MEA adalah aliran bebas tenaga kerja ahli dan trampil
termasuk di bidang jasa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Praktisi MSDM di
Indonesia tidak sepenuhnya siap menghadapi persaingan yang semakin terbuka ini.
Kompetensi praktisi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di Indonesia perlu
diteliti secara mendalam untuk mengetahui keberadaannya dilihat dari sisi
praktisi MSDM. Penelitian ini menggunakan metoda statistik deskriptif untuk
memetakan pendapat, persepsi, dan opini praktisi MSDM tentang kompetensinya.
Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi praktisi MSDM di
Jabodetabek serta kota-kota besar di pulau Jawa, sesuai dengan lokasi utama
organisasi/perusahaan swasta. Kerangka sampling yang dipergunakan adalah
purposive non random sampling yang ditujukan pada anggota Perhimpunan Manajemen
Sumber Daya Manusia (PMSM) Indonesia melalui studi kuisioner secara online.
Responden yang telah mengisi kuisioner secara lengkap sebanyak 250 orang. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan yang berkarir di MSDM
beragam dari berbagai lulusan dan didominasi dari Jurusan Manajemen, kemudian
disusul Psikologi, Teknik, dan Hukum. Evolusi profesi MSDM di Indonesia
menunjukkan bahwa sebagian besar praktisi MSDM Indonesia (35%) masih terlibat
dalam aktivitas administrasi dan Hubungan Industrial, sebanyak 21% sudah
terlibat dalam pengambilan keputusan yang strategis, dan 20% sudah bertindak
sebagai mitra strategis dan agen perubahan. Standar kompetensi praktisi MSDM
beserta program pengembangan dan sertifikasinya dipersepsikan sangat penting
serta memiliki urgensi yang tinggi untuk dikembangkan, walaupun pemerataan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi tersebut tidak merata di seluruh Indonesia.
Organisasi/perusahaan telah memberikan penghargaan yang signifikan pada profesi
MSDM dengan 34,8% posisi tertingginya berada di level direktur, 14% berada di
posisi general manager, dan 32,4% di posisi manajer. Lebih dari setengah
responden menyatakan kurang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),
sehingga proses percepatan pengembangan kompetensi praktisi MSDM di Indonesia
perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saingnya dalam kompetisi regional dan
global.
Kata kunci: Masyarakat Ekonomi
ASEAN, kompetensi, praktisi Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, purposive
non random sampling, statistik deskriptif
Penulis: Yunus Triyonggo, M.
Syamsul Maarif, Anggraini Sukmawati, Lukman M Baga
Kode Jurnal: jpmanajemendd150065