PENGARUH LAMA WAKTU CURING TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO DENGAN CAMPURAN 6% ABU SEKAM PADI DAN 4% SEMEN
ABSTRACT: Banyaknya daerah di
Indonesia yang memiliki jenis tanah lempung ekspansif, salah satumya di Ngasem
Bojonegoro. Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung tanah yang rendah pada
kondisi muka air yang tinggi, sifat kembang susut (swelling) yang besar dan
plastisitas yang tinggi. Kondisi tersebut merugikan bangunan di atasnya.
Kerugian dari akibat kembang susut tanah ekspansif, maka diperlukan stabilisasi
untuk mengurangi kembang susut dan meningkatkan daya dukung. Salah satunya
dengan menggunakan aditif. Pada penelitian ini aditif yang digunakan adalah abu
sekam dan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari aditif tersebut dapat menstabilisasi tanak lempung ekspansif
terhadap CBR (Unsoaked dan Soaked) serta pengembangannya dengan variasi waktu.
Abu sekam dan semen di campur dengan kadar 6% abu sekam + 4% semen. Pengujian
data dasar tanah dilakukan untuk mendapatkan jenis dan sifat tanah. Proses
pemadatan juga dilakukan untuk mendapatkan kadar air optimum (OMC) dan berat
isi kering maksimum yang digunakan untuk CBR serta swelling. Dari hasil di
atas, tanah dengan campuran 6% abu sekam dan 4% semen di curing selama 7 hari,
14 hari dan 28 hari. Pengujian dilakukan setelah curing dan hasil yang di dapat
bahwa pada curing 28 hari nilai CBR menunjukkan peningkatan yang signifikan
sebesar 805,9% (unsoaked) dan 624,3% (soaked) serta pengembangannya (swelling)
mengalami penurunan secara signifikan sebesar 569,7%.
Penulis: Yanuar Eko Widagdo,
Yulvi Zaika, Eko Andi Suryo
Kode Jurnal: jptsipildd140128