MENUMBUHKAN DAYA NALAR (POWER OF REASON) SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ANALOGI MATEMATIKA
Abstrak: Pembelajaran analogi
matematika merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam rangka menumbuhkan daya nalar (power of reason) siswa. Melalui analogi
matematika siswa dituntut untuk dapat mencari keserupaan atau keterkaitan sifat
dari dua konsep yang sama atau berbeda melalui perbandingan, selanjutnya
menarik suatu kesimpulan dari keserupaan tersebut. Dengan demikian analogi
dapat digunakan sebagai penjelasan atau sebagai dasar penalaran. Sebelum
memulai pembelajaran analogi matematika, sebaiknya guru memeriksa kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa, karena tingkat pemahaman siswa akan
berpengaruh kepada daya nalarnya. Tugas (soal-soal) analogi matematika termasuk
soal non rutin, oleh karenanya diperlukan kesiapan guru dalam membuatnya. Pada
setiap soal analogi matematika termuat konsep yang sama atau berbeda, sehingga
dibutuhkan materi yang cukup banyak. Langkah-langkah membuat soal analogi
matematika, adalah : a) susunlah semua konsep dalam matematika yang telah
dipelajari siswa ; b) susun pula sifat-sifat / hubungan yang terdapat dalam
setiap konsep, dan c) pilih materi-materi yang mempunyai sifat / hubungan yang
dapat dianalogikan. Dalam tulisan ini diberikan dua bentuk soal analogi
matematika yaitu analogi matematika model 1 dan analogi matematika model 2.
Pembelajaran analogi matematika sebaiknya dilaksanakan setelah sejumlah konsep
dipelajari. Ada baiknya diberikan di kelas-kelas akhir karena banyak konsep
yang telah dipelajari oleh siswa. Daya nalar (power of reason) siswa menjadi
bagian penting dalam proses pembelajaran untuk mengantarkan mereka menuju masa
depannya sebagai warga negara yang cerdas, yang akan dipimpin oleh daya nalar
(otak) dan bukan dengan kekuatan (otot) saja. Sebagaimana dikemukakan oleh
mantan Presiden AS Thomas Jefferson (dalam Copi,1978:vii) yang menyatakan : ”In
a republican nation, whose citizens are to be led by reason and persuasion and
not by force, the art of reasoning becomes of
first importance”
Penulis: Rahayu Kariadinata
Kode Jurnal: jpmatematikadd120068