Pengaruh Suplementasi Tepung Tempe Selama Bunting Terhadap Kadar Glutathione Peroksidase(GPx) dan Malondealdehyde (MDA) Anak Tikus; Studi pada Tikus Wistar yang Mendapat Pembatasan Diet selama Bunting

ABSTRAK: Radikal bebas selalu terbentuk dalam tubuh sebagai hasil samping respirasi aerobik. Pada bunting terjadi peningkatan produksi radikal bebas yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan struktural maupun fungsional pada janin. Tempe sebagai makanan asli Indonesia mempunyai kandungan vitamin, mineral, maupun isof lavon yang bersifat antioksidan, berpotensi mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dan memperbaiki kerusakan DNA yang mungkin terjadi selama bunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung tempe selama bunting terhadap kadar Glutathione peroksidase (GPx) dan kadar Malondealdehyde (MDA) sebagai indikator terjadinya peroksidasi lipid pada anak yang dilahirkan. Penelitian eksperimental dengan sampel 20 ekor tikus betina galur Wistar bunting, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 5 ekor. Perlakuan selama bunting: kelompok I mendapat pakan standar 10 g/ekor/hari, kelompok II mendapatkan 10g/ekor/hari pakan standar dan tepung tempe 1g/ekor/ hari, kelompok III mendapat pakan standar 10 g/ekor/hari dan tepung tempe 2 g/ekor/hari, kelompok IV mendapat pakan standar 10 g/ekor/hari dan 1 g telor ayam /ekor/ hari. Pemberian minum dengan aquades ad libitum. Selama masa menyusui (sampai umur 1 bulan) anak tikus diberi diet normal 10g/100gBB/hari, setelah disapih diberi tambahan diet tinggi lemak jenuh selama 4 minggu pada masing-masing kelompok. Rerata jumlah anak kelompok 1: 9,33 dengan rerata BB: 4,93 g, kelompok II:6,1��dengan rerata BB: 5,32, kelompok III: 5,1��dengan rerata BB : 5,33, kelompok IV: 6,33 dengan rerata BB: 5,01. Rerata kadar GPx pada kelompok I : 22,38 U/mg, kelompok II: 28,94 U/mg, kelompokII: 38,59 U/mg, dan kelompok IV: 16,98 U/mg. sedangkan rerata kadar MDA kelompok I: 11,0��nmol/mg, kelompok II: 9,89 nmol/mg, kelompok III: 10,06 nmol/mg, dan kelompok IV: 12,25 nmol/mg. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan perlakuan tepung tempe 1g/ ekor/hari maupun 2g/ekor/hari baik kadar GPx maupun MDA (p;0,00). Suplementasi tepung tempe berpengaruh terhadap kadar GPx dan kadar MDA tikus yang mendapat pembatasan diet selama bunting.
Kata kunci: tepung tempe, Glutathione Peroksidase (GPx), Malondealdehyde (MDA)
Penulis: Joko Wahyu Wibowo
Kode Jurnal: jpkedokterandd130368

Artikel Terkait :