Endokarditis Infektif pada Laki-laki Berusia 60 Tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang

Abstrak: Endokarditis infektif merupakan infeksi pada lapisan jantung, terutama pada puncak dari katup jantung yang ditandai oleh demam dan bising jantung, dengan ataupun tanpa rasa lelah. Secara klinis dapat dibagi menjadi infeksi tahap awal, fase embolik, dan komplikasi lanjut akibat sepsis dan inf lamasi. Gambaran kasus seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke RSUP Dr Kariadi dengan keluhan utama demam yang berlangsung kurang lebih 2 bulan. Demam disertai penurunan berat badan 3 kilogram selama 2 bulan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan penampilan tampak sakit sedang. Bising sistolik di area katup triskupidal, sedangkan suara paru normal. Hasil positif koloni Streptococcus bhaemolyticus dari kultur darah dari 3 sisi lengan yang berbeda dengan jeda 30 menit setiap tempat dan swab tenggorok. Hasil ASTO, Echocardiographydan pemeriksaan fisik menunjukkan tanda endokarditis infektif. Terapi yang diberikan Ceftriaxone 2 gram per hari. Setelah hasil kultur negatif dan ada perbaikan klinis, pasien dirawat jalan dengan program tetap mendapatkan Ceftriaxone 2 gram per hari untuk 4 minggu. Diskusi keputusan pengobatan berdasarkan manifestasi klinik dan pemeriksaan mikrobiologi yang dilakaukan pada saat masuk ke instalasi gawat darurat. Kultur darah menggunakan 3 botol kultur yang diberi jarak 30 menit pada setiap tempat pengambilan merupakan prosedur yang penting untuk endokarditis infektif. Lebih lanjut swab tenggorok juga dilakukan untuk konfirmasi endokarditis. Pada akhirnya kultur menunjukkan tidak ada pertumbuhan setelah hari ke delapan perawatan. Kesimpulan metode kultur darah yang spesifik merupakan hal penting untuk diagnosa endokarditis infekstif dan sangat membantu klinisi dalam manajmen perawatan. Pada akhirnya peran spesialis mikrobiologi klinik tidak hanya membantu diagnosa namun pada pengobatan dalam hal pemilihan antibiotik yang tepat sesuai klinis penderita.
Kata kunci: endokarditis infektif, Streptococcus bhaemolyticus, kultur darah, pemakaian antibiotik yang tepat
Penulis: Ridha Wahyutomo
Kode Jurnal: jpkedokterandd130370

Artikel Terkait :