ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) PADA ANAK USIA 2 TAHUN

Abstrak: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku  yang  paling  banyak  didiagnosis  pada  anak-anak  dan  remaja.  Gejala  intinya meliputi  tingkat  atensi,  aktivitas  dan  impulsivitas  yang  tidak  sesuai  perkembangan. Prevalensi ADHD pada anak usia sekolah adalah 8-10%, hal tersebut menjadikan ADHD sebagai  salah  satu  gangguan  yang  paling  umum  pada  masa  kanak-kanak.  40-50%  kasus ADHD menetap pada masa remaja, bahkan sampai dewasa. Bila menetap sampai remaja, dapat  memunculkan  masalah  lain  seperti  kenakalan  remaja  dan  gangguan  kepribadian anti-sosial.  Orang  dewasa  dengan  ADHD  sering  bertengkar  dengan  pimpinannya  dan dalam  melaksanakan  tugasnya  seringkali  terlihat  tidak  tekun.  Kasus.  An.F  usia  2  tahun dengan  keluhan  belum  bisa  bicara,  mengacuhkan  panggilan,  cepat  merasa  bosan,  sering belari-lari  dan  memanjat.  Pemeriksaan  fisik  dalam  batas  normal.  Pasien  ini  di  diagnosis dengan  Attention  Deficit  Hyperactivity  Disorder  (ADHD),  penatalaksanaan  dilakukan terapi wicara. Simpulan. Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien di diagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Penatalaksanaan dengan terapi wicara  dan  saran  dilakukan  behavior  therapy,  social  skill  training  dan  intervensi  diet.
Kata kunci: attention deficit hyperactivity disorder,balita, terapi wicara
Penulis: Selekta, MC
Kode Jurnal: jpkedokterandd130301

Artikel Terkait :