ANALISIS TENTANG MAIN TIME BREAK FAILURE DARI BEARING 6304 PADA CRANKSHAFT GASOLINE ENGINE

INTISARI: Analisis tentang MTBF (main time break failure) terhadap bearing 6304 dengan aplikasi pada crankshaft gasoline engine dilakukan untuk mengetahui umur kerusakan atau waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan pada bearing tersebut sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari crankshaft gasoline engine. Untuk mengetahui umur kerusakan maka dilakukan dengan membandingkan bearing 6304 dengan proses  hardening dan proses  carbonitriding, dengan cara pengujian secara langsung melalui alat uji (test rig) yaitu dengan cara kedua jenis bearing tersebut diberikan suatu beban yang telah ditentukan yaitu sebesar 63 kg lalu diberi putaran dengan bantuan motor listrik dengan kemampuan putaran sebesar 2800 rpm, dikarenakan keterbatasan pada alat uji (test rig) maka Analisis ini dilakukan selama 100 jam dan dilakukan iterasi sesuai dengan yang terjadi pada crankshaft gasoline engine.
Setelah dilakukan Analisis selama 100 jam maka didapat hasil dari perhitungan yaitu Umur Nominal (Lh): 5038 jam, Keandalan Umur (Ln): 5038 jam, Keandalan Umur (R): 0.9 atau sebesar 90 % dan juga panas yang timbul pada bantalan (Q): 0.968 kcal/menit. Selain itu Analisis ini juga dilakukan foto makro terhadap ball bearing sehingga didapat hasil bahwa pada ball bearing dengan proses  hardening terjadi banyak cacat pada permukaan atau goresan, sedangkan pada  ball bearing dengan proses  carbonitriding terjadi hanya sedikit cacat pada permukaan. Dan dengan pengaruh beban dan kerusakan yang terjadi pada benda uji saat dilakukan uji coba maka didapat nilai FR (failure rate) atau tingkat kegagalan rata-rata pada bearing dengan proses hardening ialah 0.25 per 100 jam dan juga didapat MTBF atau waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan ialah 400 jam, sedangkan pada  bearing dengan proses  carbonitriding FR (failure rate) ialah 0 per 100 jam dan MTBF ialah 0 jam atau 100 % tidak terjadi kegagalan.
Dari hasil data Analisis maka didapat nilai MTBF (main time break failure) atau waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan pada bearing dengan proses carbonitriding lebih baik dibandingkan dengan  bearing dengan proses  hardening. Sehingga dari data tersebut bahwa bearing dengan proses carbonitriding lebih sesuai untuk digunakan pada crankshaft gasoline engine dibandingkan pada bearing dengan proses hardening.
Kata kunci: Bearing, Crankshaft gasoline engine, MTBF (main time break   failure)
Penulis: Sudarsono,  Adi Purwanto, Tri Pudji Anto
Kode Jurnal: jptmesindd090016

Artikel Terkait :