PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATA BETON PEJAL
Abstrak: Penelitian yang
mensubstitusi semen dengan
lumpur Lapindo dalam konteks
volume bertujuan untuk
mengetahui komposisi adukan
yang paling ideal bila
ditinjau dari segi
kuat tekan dan
penyerapan air dari
bata beton pejal.
Dalam penelitian ini, dibuat
5 jenis adukan yaitu
adukan A (100%
PC; 0% LL),
B (90% PC; 10% LL), C (80% PC;
20% LL), D (70% PC; 30% LL), dan E (60% PC; 40% LL). Perbandingan
berat antara PC
dengan pasir adalah
1 : 8 dengan faktor
air semen 0,4. Semen
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
semen Gresik dengan benda uji
dites dalam umur 28 hari. Bila ditinjau dari segi penyerapan air, hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan lumpur Lapindo sebagai bahan substitusi semen sebesar 24,56%
mampu menurunkan persentase penyerapan air secara optimum yaitu sebesar 18,21%
dan menghasilkan kuat tekan sebesar 71,5 kg/cm2, yangmana
termasuk dalam mutu
B1. Hal ini
disebabkan oleh besarnya kandungan SiO2
(berfungsi sebagai bahan
pengisi) yang juga
mesti didukung kandungan CaO yang
berfungsi untuk menjaga keterikatan antar material. Kecilnya nilai penyerapan
air juga dapat
meningkatkan ketahanan (durability)
dari bata beton pejal
itu sendiri. Bila
ditinjau dari segi
kuat tekan, penggunaan
lumpur Lapindo sebesar 7,25% dapat menghasilkan bata beton pejal dengan
mutu B2. Pada adukan ini, kuat
tekan yang dihasilkan
sebesar 100,1 kg/cm2
dan persentase penyerapan air
sebesar 20,72%.
Penulis: Ngk. Made Anom Wiryasa
dan I Wayan Sudarsana
Kode Jurnal: jptsipildd090073