PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI PENDEKATAN IN HOUSE TRAINING BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif di Pos PAUD berbasis
kearifan budaya lokal. Penelitian ini difokuskan pada Pos PAUD Binaan KKN IKIP
PGRI Semarang di Kota Semarang. Pengembangan model pembelajaran inovatif di Pos
PAUD ini diawali dari studi penelitian pendahuluan yang dilakukan selama
program KKN berlangsung bahwa banyak permasalahan yang dihadapi oleh para
kader/tutor Pos PAUD terkait dengan kualitas pembelajaran, kurangnya dana dan
sarana prasarana (alat permainan edukatif). Melalui pendekatan in house
training (IHT) pada pos-pos PAUD se Kota Semarang khususnya pos PAUD binaan KKN
IKIP PGRI Semarang diharapkan ada keberlanjutan program antara Pos PAUD yang
dirintis dengan IKIP PGRI Semarang selaku penggagas rintisan Pos PAUD tersebut.
Hal ini sebagai salah satu bentuk tanggung jawab atau konstribusi IKIP PGRI
Semarang untuk mencerdaskan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut program pasca KKN untuk memberikan layanan edukasi
pada para kader/tutor pos paud tentang pengembangan model pembelajaran inovatif
berbasis kearifan budaya lokal. Adanya penerapan layanan IHT diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi pedagogis para tutor yang nantinya akan mengarah pada
kompetensi profesionalnya sehingga terwujud layanan PAUD yang paling murah,
mudah & berkualias. Metode Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
(R & D) research) yang menggunakan prosedur kerja dari model Kemmis dan
Taggart (1988).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya meningkatkan
kompetensi tutor/pendidik paud dalam merancang model pembelajaran yang inovatif
berbasis kearifan budaya lokal, yaitu jika pada siklus I (asesmen awal)
mempunyai nilai rata-rata antara 1 s.d 1,9 sedangkan pada siklus II mempunyai
nilai rata-rata antara 2,7 s.d 3,6. Hasil nilai rata-rata tersebut menunjukkan
bahwa adanya peningkatan kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran
inovatif berbasis kearifan budaya lokal melalui pendekatan in house training.
Peningkatan kemampuan pendidik tersebut secara kualitatif dapat dideskripsikan
sebagai berikut: a). Pendidik sudah menentukan tema pembelajaran yang sesuai
potensi lokal; b). Tema-tema yang dipilih sudah berbasis kearifan budaya lokal;
c) Adanya kesesuaian antara indikator dengan materi pembelajaran; d) Adanya
kesesuaian antara tema dengan kegiatan pembelajaran; e) Adanya keterpaduan
antara materi pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan anak; f)
Media pembelajaran (APE) sudah memanfaatkan potensi budaya lokal.
Keyword: model pembelajaran
inovatif, IHT, kearifan budaya local
Penulis: Muniroh Munawar,
Agung Prasetyo, Ratna Wahyu Pusari
Kode Jurnal: jppendidikandd130190