UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI DAUN BELUNTAS TERHADAP Candida albicans DAN PEMBUATAN SEDIAAN YANG SESUAI
ABSTRAK: Keputihan merupakan
salah satu penyakit yang banyak diderita sebagian besar wanita didaerah tropis
seperti Indonesia. Candida albicans
merupakan salah satu penyebab keputihan yang sering dijumpai. Selain
menyebabkan keputihan, Candida albicans
juga dapat menyebabkan infeksi mulut, kuku, kulit dan paru-paru. Daun beluntas
merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional sering digunakan dalam
pengobatan keputihan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas anti
Candida albicans dari minyak atsiri daun
beluntas dengan metode dilusi cair. Hasil uji aktivitas antifungi terhadap
Candida albicans, minyak atsiri daun beluntas memiliki KBM pada konsentrasi 12,5%.
Minyak atsiri kemudian dibuat sediaan dengan komposisi 2 bagian minyak atsiri daun
beluntas, 1 bagian pewangi dan 7 bagian etanol tehnis 95%. Sediaan ini
digunakan dengan cara menyemprotkannya pada daerah kewanitaan. Hasil uji aktivitas anti Candida
albicans terhadap sediaan yang dibuat dengan metode difusi padat menunjukkan
potensi sedian yang dibuat lebih besar daripada povidon iodium (kontrol positif).
Hasil analisis kromatografi gas-spektroskopi menunjukkan bahwa minyak atsiri daun
beluntas mengandung caryophyllene
dan isocaryophyllene serta senyawa
derivat azulene, dan naphthalene.
Kata kunci: Candida albicans,
Pluchea indica Less., antifungi, minyak atsiri
Penulis: Sri Arini, Dani
Nurmawan, Fina Alfiani, dan Sri Mulyani
Kode Jurnal: jpfarmasidd060019