PENGERTIAN KALOR JENIS

Tahukah anda pengertian kalor jenis? Tidak semua materi mempunyai kemampuan yang sama dalam menyerap kalor. Mengapa? Hal ini terjadi karena setiap zat mempunyai kalor jenis yang berbeda. Bandingkan air, besi, dan raksa! Jika air, besi, dan raksa mempunyai massa dan suhu awal yang sama, kemudian diberi kalor hingga mengalami kenaikan suhu yang sama juga, setiap zat akan menyerap jumlah kalor yang berbeda, bergantung pada jenis zat.
Karakteristik bahan dalam penyerapan kalor ini dinyatakan dalam besaran kalor jenis. Kalor jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg bahan tersebut sebesar 1 C(Astra, 2006).
Kalor  adalah sesuatu yang dipindahkan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor sebagai sebuah zat yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat dukungan eksperimen(Wiley, 1978).
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa. Sutau zat sebesar 1 K atau satu Kelvin atau dapat ditulis sebagai kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda untuk menerima atau menurunkan suhu benda sebesar 10 C(Marskip, 2009). Kalor yang jenis ini merupakan sifat khas  suatu benda yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor, pada perubahan suhu yang sama, menurut definisinya kalor jenis dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Q = m . c. Δt
Keterangan
c  = Kalor jenis benda ( J/kg K )
Q =  Energi  kalor ( J )
m = Massa benda ( kg )
Δt = Perubahan suhu ( K )
Kalor Jenis Zat
No.
Zat
Kalor Jenis ( x 102 J/kg K )
1.
Air
4,2
2.
Air laut
39,0
3.
Alumunium
0,215
4.
Besi
0,47
5.
Es
2,02
6.
Kaca
0,504-0,84
7.
Kuningan
3,76
8.
Air raksa
0,138
9.
Seng
3,88
10.
Spirtus
2,40
11.
Tembaga
0,0923
12.
Gliserin
24
13.
Alkohol
2,512
14.
Minyak tanah
22
15.
Perak
0,234
16.
Timbal
1,30

Artikel Terkait :