PENGARUH METODE FERMENTASI, KOMPOSISI UMPAN, pH AWAL, DAN VARIASI PENGENCERAN TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI VINASSE

ABSTRAK: Limbah cair industri bioetanol dari hasil bawah sisa proses distilasi dikenal dengan vinasse.  Kandungan  COD  (Chemical  Oxygen  Demand)  yang  tinggi  pada  vinasse  lebih tepat  diuraikan  dengan  proses  anaerob  menjadi  biogas.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk mempelajari  pengaruh  metode  fermentasi,  komposisi  umpan,  variasi  pH  awal  fermentasi yaitu  6,7,  dan  8,    dan  variasi  pengenceran  umpan  1:0,  1:1,  1:2,  1:3,  1:4,  1:5  (Total  Solid (TS) 27.865%, 13.93%, 9.288%, 6.96%, 5.573%, 4.64%). Sumber bakteri yang digunakan dari  rumen  sapi  sebanyak  25  ml  dan  urea  2.57  g   sebagai  nutrisi.    Proses  fermentasi dilakukan  secara  batch  dengan  pengukuran  gas  setiap  3  hari  menggunakan  metode  water displacement  technique  sampai  gas  tidak  terbentuk.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa metode tanpa pengendalian pH pada komposisi vinase rumen urea (250ml vinasse, 25 ml rumen,  2.57  urea)  dan  pH  awal  fermentasi  7  merupakan  variabel  terbaik  dengan  total produksi  biogas  sebesar  635  ml  (8.49  ml  biogas/gr  COD).  Untuk  varibel  pengenceran umpan,  produksi  biogas  terbaik  pada  rentang  rasio  1:4  (TS  5,573%)  dan  1:5(TS  4,64%) yaitu sebesar 27,22-30,17 ml /g TS.
Kata Kunci: biogas, pH awal, total solid, urea, vinasse
Penulis: Budiyono, Mariyah Eka Pratiwi, Ignata Noviantari Sinar Y
Kode Jurnal: jpkimiadd130158

Artikel Terkait :