Diagnosis Pneumonia

Diagnosis pneumonia dapat ditegakkan dengan melihat penyebab, gejala dan hasil tes laboratorium. Pneumonia bakteri harus diperkirakan pada penderita yang tanda–tanda infeksinya meliputi menggigil, demam, dan gejala–gejala yang terdapat pada saluran pernapasan bawah. Jumlah awal neutrofil yang banyak diikuti dengan kenaikan jumlah neutrofil perifer, namun neutropenia dapat juga ditemukan, terutama pada penderita pneumonia bakteri. Sinar – X dada akan menunjukkan infiltrat, namun pada awal perjalanan infeksi atau pada penderita dehidrasi, sinar – X dapat menyesatkan. Walaupun kumpulan penemuan ini membantu dalam memberi kesan infeksi dalam paru, ia tidak dapat membuktikan penyebab pneumonia.
Gejala pneumonia
  • Demam menggigil
  • Suhu tubuh meningkat
  • Batuk berdahak mukoid atau purulen
  • Sesak napas
  • Kadang nyeri dada
Pemeriksaan Fisik
  • Tergantung luas lesi paru
  • Inspeksi: bagian yang sakit tertinggal
  • Palpasi: fremitus dapat mengeras
  • Perkusi: redup
  • Auskultasi: suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara tambahan bronki basah halus sampai bronki basah kasar pada stadium resolusi.
Pemeriksaan Penunjang
  • Gambaran radiologis: foto toraks PA/ lateral, gambaran infiltrat sampai gambaran konsolidasi (berawan), dapat disertai air bronchogram.
  • Pemeriksaan laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit lebih dari 10.000/μl kadang dapat mencapai 30.000/μl.
  • Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak, biakan darah, dan serologi.
  • Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut asidosis respiratorik.

Artikel Terkait :