Pengertian Protozoa

Pengertian protozoa Secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.
Bentuk tubuh protozoa macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni.
Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukaan tubuh Protozoa dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista dan menjadi aktif lagi.
Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakuola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organism lainnya. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofil dan cahaya.
Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.
Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapt membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula. Selain penyakit ini masih endemis di hampir semua daerah, juga sering muncul sebagai kejadian luar biasa.
Protozoa merupakan makhluk hidup bersel satu yang sering menjadi penyebab penyakit diare, manusia yang terinfeksi oleh protozoa biasanya dapat diindikasikan dari konsistensi faeces yang cair. Namun demikian adanya faeces yang encer / cair belum tentu disebabkan oleh amoebiasis. Salah satu spesies patogen dari amoeba ini adalah Entamoeba histolytica. Spesies lainnya lebih sering berperan sebagai flora normal pada manusia sehingga tidak akan berdampak negatif.

Artikel Terkait :