Jenis-Jenis Manga

Terdapat beberapa jenis-jenis manga. Jika dilihat bedasarkan jenis pembacanya jenis manga terbagi atas:
  1. Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo (untuk anak- anak). 
  2. Manga yang khusus ditujukan untuk (wanita) dewasa disebut josei (atau redikomi, wanita) 
  3. Manga yang khusus untuk dewasa disebut seinen (pria) 
  4. Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shoojo(remaja perempuan) 
  5. Manga yang  khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shoonen (remaja laki- laki)
Banyak  dari  jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang. Dari berbagai jenis manga diatas, yang banyak beredar di Indonesia adalah Shoojo dan Shoonen.
Shoojo atau shoujo adalah genre dari komik/manga yang bertema atau ditujukan pada pembaca perempuan remaja. Genre ini mencakup tema yang luas seperti shoonen, hanya saja lebih mengarah ke perasaan dan drama antar karakternya bila dibandingkan dengan manga shoonen yang keras dan penuh aksi. Rata-rata shoojo bertemakan romance, balet maupun ice skating.
Sejarah shoonen dimulai pada masa awal era Showa sekitar tahun 1950. Machiko Hasegawa dengan Nakayoshi Tencho misalnya atau Princess Knight karya Osamu Tezuka adalah pionir-pionir genre ini. Pada perkembangannya beberapa manga-ka (sebutan untuk creator manga) mulai memasukkan unsure shonen-ai kedalam karyanya.
Shoonen (bahasa Jepang : diucapkan shounen) adalah sebutan untuk ragam manga atau anime khusus bagi remaja laki-laki. Manga atau anime yang beragam shoonen biasanya berseri dan memiliki penggemar cukup banyak.
Manga atau anime shoonen memiliki beberapa ciri khas. Pertama adalah pada plot ceritanya biasanya sarat dengan tema kepahlawanan atau aksi. Ada juga yang bertemakan komedi percintaan yang menampilkan tokoh lelaki culun yang dikelilingi gadis-gadis cantik dengan karakter yang hampir sama dengan manga atau anime lain. Kedua, manga ini biasanya menyediakan layanan bagi para penggemar, maksudnya ada plot tertentiu yang dibuat berdasarkan masukan para penggemar.
Contohnya adalah pada manga Samurai Deeper Kyo yang hampir semua tokohnya memaki baju yang sangat ketat. Bahkan dalam manga atau anime shoonen yang bertema komedi percintaan hal-hal seperti itu sudah dianggap sebagai kewajiban. Love Hina contohnya, selalu saja ada adegan tokoh utama pria yang mengintip tersasar ke onsen (pemandian air panas) khusus wanita atau ada adegan dimana tokoh wanitanya sedang bercengkrama sembari mandi air panas.
Manga atau anime shoonen sangat berpengaruh pada kultur masyarakat Indonesia. Dulu ketika Dragon Ball pertama kali mengudara, para remaja sampai anak kecil seperti tidak mau ketinggalan untuk menontonnya. Gaya gambar komikus Indonesia yang beragam shoonenjuga banyak dipengaruhi oleh mangaka asal Jepang.
Penerbit komik di Indonesia sepertinya sangat diuntungkan dengan keadaan ini sehingga kebanyakan komik yang beredar di Indonesia bergenre shoonen, sebut saja Naruto, One Piece, dan Dragon Ball.
Di jepang, manga beragam shoonen biasanya disisipkan dalam majalah komik. Majalah tersebut biasanya dwi mingguan. Sekali terbit, satu judul biasanya berisi 30-40 halaman. Di Jepang, penggemar ragam ini sangat banyak, sebut saja penggemar Dragon Ball dan One piece, banyaknya animo penggemar judul tertentu bias dilihat dari hasil penjualan hiasan khas (merchandise) maupun komiknya.

Artikel Terkait :